Jika kamu seorang mahasiswa yang tidak memiliki ketertarikan dalam hal tulis-menulis, atau malas membaca, mungkin itu merupakan sebuah kerugian. Sebab, menulis merupakan landasan dari pemahamanmu terhadap sesuatu.
Hal tersebut diungkapkan oleh penulis buku Zanryu Nihon-hei no Shinjitsu atau Mereka yang Terlupakan: Rahmat Shigeru Ono, Bekas Tentara Jepang yang Memihak Republik, Eiichi Hayashi selepas acara peluncuran bukunya.
"Menulis dan membaca tidak hanya penting untuk mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran kita, tetapi juga dapat membantu dalam memahami sesuatu," ungkapnya kepada okezone.
Kemudian, lanjutnya, mahasiswa Indonesia masih belum memiliki kesadaran membiasakan diri untuk menulis. "Saya harap mahasiswa di sini lebih membiasakan budaya menulis, sebab dengan begitu, mahasiswa bisa memahami sesuatu lebih dalam lagi," ujar Hayashi.
Untuk membaca, Hayashi menyarankan, mahasiswa perlu membaca literatur dari mana saja, baik bahasa lokal maupun bahasa asing.
"Dari bebrapa mahasiswa yang saya temui, ada beberapa di antara mereka yang pintar dalam bahasa asing, namun sayangnya, mereka hanya bisa membacanya saja, tetapi tidak betul-betul memahami apa makna yang tersirat pada satu tulisan. Sya rasa hal itulah yang harus diperbaiki," kata Hayashi dengan bahasa Indonesia berlogat Jepang.
Dia mengaku, dirinya pernah menjadi pembicara di satu kampus di Indonesia, dan mengalami beberapa kendala yang membuatnya heran.
"Setiap kali saya mulai menjelaskan tentang sesuatu, contohnya fakta sejarah yang saya ungkap dalam buku saya, mereka tidak mendalami sesuatu, mereka terus bertanya sehingga seolah tidak ada kesempatan untuk menjelaskan lebih dalam," jelas pria yang juga sedang menyelesaikan program doktoralnya di Keio University.
Dia berharap, mahasiswa Indonesia tidak hanya pandai bertanya, tetapi juga dapat memahami sisi lain, dan mendalami hal yang mungkin dianggap berbeda. "Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan lebih dari apa yang mereka tanyakan," tutup Hayashi.