Penguasaan Bahasa Inggris mahasiswa Indonesia dinilai masih lemah. Padahal pelajaran Bahasa Inggris sudah diajarkan sejak dibangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur IIEF Diana Kartika Jahja saat berbincang setelah acara pameran pendidikan tinggi Amerika Serikat (AS) 2011 di Hotel Kartika Chandra, Jakarta.
"Kenyataan ini sangat disayangkan, padahal potensi mahasiswa dan pelajar Indonesia sangat bagus," kata Diana kepada okezone, Rabu (5/10/2011) malam.
Hal tersebut, menurut Diana, akan berpengaruh terhadap kelanjutan bagi mahasiswa Indonesia jika ingin melanjutkan kuliah di luar negeri.
"Contohnya, jika dia ingin ke AS, akan sayang sekali jika dia gagal mendapat beasiswa hanya karena dia tidak bisa Bahasa Inggris," Diana mencontohkan.
Padahal, lanjutnya, masyarakat dunia tahu mahasiswa Indonesia betapa mahasiswa Indonesia brilian dalam hal tertentu, oleh sebab itu, dia menyarankan agar mahasiswa Indonesia menyadari betapa pentingnya Bahasa Inggris.
"Kita (mahasiswa Indonesia) tuh keren loh, pintar-pintar pula. Apa lagi jika menguasai Bahasa Inggris, tidak hanya bisa bersaing di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri," tegasnya.